Rupat NUANSAPOST .
SMA Kurnia Jaya di Desa Pangkalan Nyirih telah melaksanakan kegiatan Ujian Nasional tahun 2022 dan acara pelepasan siswa kelas XII IPA dan IPS sebanyak 210 siswa.Suasana sukacita tampak pada peserta didik yang lulus.
Namun dibalik suksesnya acara pelepasan siswanya, Kepala SMA Kurnia Jaya Drs.Ahyar Nur dalam pidatonya mengeluhkan, kondisi sarana prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah yang dipimpinnya selama ini. “Sarana ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) misalnya, selain banyak yang rusak juga ruang kelas yang dibutuhkan 28 lokal , tetapi yang ada hanya 20 lokal, Padahal, jumlah peserta didik yang sekolah ke sini setiap tahunnya terus meningkat,“ungkapnya.
Ahyar Nur menjelaskan, pihak SMA Kurnia Jaya sudah beberapa kali mengajukan proposal pengajuan bantuan sarana prasarana pendidikan terutama ruang kelas untuk KBM kepada pemerintah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Riau dan pemerintah pusat. “Tetapi sampai sekarang tak kunjung teralisasi.Belum membuahkan hasil. Padahal, sekolah kita ini tak kalah berprestasi dengan sekolah lain, misalnya nilai ujian dan prestasi terbaik urutan 3 tingkat Provinsi.Riau atau nomor 1 Kab.Bengkalis. Jumlah banyak siswa dan kesenian dari sekolah ini sangat membanggakan,”katanya.
Karena itu, pihak sekolah dan orangtua siswa SMA Kurnia Jaya Rupat berharap kepada pemerintah melalui Dinas Pendidikan untuk segera mengucurkan bantuan sarana pendidikan, terutama ruang kelas.”Sekolah kami juga membutuhkan bantuan dana untuk menyelesaikak bangunan yang 2 tingkat ini uang sendiri,”tutur Drs.Ahyar Nur.
Ahyar Nur merasa bangga, bahwa lulusan dari SMA Kurnia Jaya Rupat ini ada yang berhasil di UNRI mendapat beasiswa, banyak yang menjadi orang sukses seperti anggota DPRD, dosen, dokter, bidan dan lainnya. Bahkan ada yang kuliah di Beijing, Taiwan, Cina dan lainnya.
Kepala SMA Kurnia Jaya pun pernah mengajukan proposal buat gedung dua tingkat tidak bisa, katanya kepada kepala sekolah Akhyarnur karena yayasan swasta SMA Rupat tengah Desa Pangkalan Nyirih
Ares Nando mewakili Ketua Yayasan SMA Kurnya Jaya Rupat menjelaskan ”Yayasan berpesan bahwa SMA penanggu jawab provinsi bukan kabupaten. Sangat kasihan kepada kepala sekolah yang membangun gedung dua tingkat karena dinas pedidikan tak mau membangun alasan swasta atau Yayasan. sedangkan SMA yang terbanyak murid SMA Kurnya Jaya nomor satu se-Pulau Rupat dan SMA Kurnia Jaya sudah 27 tujuh tahun sudah berdiri di Rupat Tengah katanya
Pada kesempatan itu,Sekdes mewakili Kepala Desa Pangkalan Nyirih berpesan kepada peserta didik yang lulusan SMA Kurnia Jaya agar jangan lupa kepada jasa guru, karena guru kita berilmu, , hormatilah orang tua dan guru “tuturnya
Bhabinkamtibmas juga berpesan yang sama kalau ada yang mau mendaftar polisi dan TNI jumpai saya di kantor gratis kata H Siburian.
Sementara itu, Karim mewakili orangtua siswa dalam kata sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMA Kurnia Jaya beserta staf guru yang telah mendidik putra putrinya hingga lulus “Kami amat berterima kasih kepada sekolah SMA Kurnia Jaya, kepada kepala sekolah juga para majelis guru yang selama ini telah bekerja keras memberikan pendidikan yang terbaik, sehingga anak-anak kami dapat menyelesaikan tugasnya selaku murid.Jika ada kesalahan baik sengaja maupun tidak di sengaja oleh perilaku anak- anak kami yang selama ini bapak ibu guru didik ampun maaf kami pinta,”ungkapnya.
Acara perpisahan kelas 12 SMA Kurnia Jaya diakhiri dengan bersimbolis pelepasan balon Drs. Ahyar Nur terhadap murid dan dimeriahi tarian, dan paduan suara.yang di hadiri dari tim tari yang di bawa oleh anak-anak sekolah Budha serta acara salam salaman oleh wali murid kepada majelis guru yang melepas balon . .(M SYOPRI)
0 Komentar