Garut. – NUANSA POST
Gas elpiji Pertamina ukuran 3 kg, 5 kg dan 12 kg menjadi salah satu kebutuhan utama sehari-hari. Jika manusia tidak mempunyai gas elpiji maka ia tidak bisa memasak di dapur kecuali ia memakai kayu bakar. Bahan bakar gas menjadi kebutuhan utama manusia sejak dilakukan program konversi minyak tanah ke gas elpiji di jamin oleh pemerintah Sebagai kebutuhan pokok membuat manusia lebih mengutamakan untuk membeli gas elpiji pertamina ketimbang membeli kebutuhan lainnya.
Namun tidak dengan pangkalan yang berada di wilayah Kecamatan Banyuresmi Salah satunya milik Saepul Rohman yang memiliki pangkalan Elpiji atas nama Ai Rosidah Kp Cianteun RT 01 RW 01 Desa Sukamukti Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut.Kamis 30/12/2021.
Saepul Rohman mengeluhkan karena semenjak bulan September 2021 pangkalannya tidak dipasok oleh Pertamina melalui oleh PT Agung Abadi jaya,biasanya pasokan bisa mencapai 560/DO sampai pengiriman mencapai 9 Kali pengiriman tabung elpiji.perbulanya
Lanjut Rohman saat ini sama sekali tidak ada pengisian tabung gas elpiji, kosong Kondisi ini dirasa sangat merugikan para ibu ibu rumah tangga atau pedagang kecil, apalagi bagi pedagang kecil yang memang sudah menjadi kebutuhan sehari hari karena tingginya permintaan masyarakat Menurutnya sudah hampir 4 bulan kami tidak diposok oleh Pertamina ( PT Agung Abadi Jaya ) tidak tahu alasannya kenapa.ucap rohman
Sri Yeni salah satu warga sekitar pangkalan menyampaikan"Kami sebagai warga merasa kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji, karena stok yang ada di pangkalan ibu Ai Rosidah selalu kosong,” kata Sri Yeni pembeli elpiji. Saya harus berjalan jauh ke tempat eceran lain dengan harga yang sangat mahal Antara Rp 25.000 sampai 27.000 Selagi Pangkalan Ibu Ai Rosidah Masih Jualan Kami Sangat Terbantu Disamping Harganya Sesuai Aturan ditempatnya Pangkalan Ibu Si Rosidah harga tabung gas elpiji 3 kilogram, dijual hanya Rp 16 000 ,”
Akibat tidak ada nya pasokan Gas elpiji 3 Kg dari PT Agung Abadi Jaya ini, berimbas pada kebutuhan masyarakat akan ketersediaan elpiji 3 kilogram.“Kami sebagai Pangkalan Ai Rosidah Sampai Kena Fitnah dari warga karena saking merasa kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji, karena stok yang ada di pangkalan selalu kosong,”
Saya merasa khawatir dengan kondisi saat ini bisa memicu gejolak di kalangan masyarakat, ada yang bilang saya menimbun atau menyimpan tabung gas karena harga gas elpiji bisa merangkak naik. Begitu ucapan masyarakat sekitar tentang Pangkalan Ai Rosidah Padahal yang terjadi Sebenarnya Kami Pangkalan Si Rosidah Sudah Sejak Bulan September 2021 tidak dipasok Padahal Kami sudah Menitipkan Uang Untuk jaminan Kenapa Tidak dipasok oleh Pertamina Melalui PT Agung Abadi Jaya
Dengan Tidak adanya pasokan gas elpiji oleh pihak Pertamina, Melalui PT Agung Abadi Jaya pemilik pangkalan maupun warga berharap kepada Satgas Migas Dan pihak terkait Aparat penegak hukum Kepolisian Polres Garut agar segera turun kelapangan untuk menyikapi persoalan tentang tidak adanya pasokan dipangkalan Kami, karena masyarakat kecil sangat membutuhkan Gas Elpiji 3kg tersebut terlebih lebih saat mengahadapi tahun baru. (HENDRA/WS)****
0 Komentar